Kasus perampokan yang menimpa perawat dan bidan di angkutan kota (angkot) jurusan Kampung Rambutan Citeureup tengah diusut oleh kepolisian. Bahkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan sketsa wajah dari para terduga pelaku. "Sudah, kami sedang persiapkan sketsa wajah pelaku dan mendalami hal hal lainnya yang mengarah ke pelaku," kata Wadi di Mapolrestro Depok, Pancoran Mas, Selasa (23/6/2020).
Wadi menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap korban. "Sudah kami lakukan pemeriksaan pada korban, tim dari semalam juga sudah bergerak melakukan penyelidikan," ujarnya. Terakhir, Wadi berujar pihaknya menerima segala informasi yang dapat membantu penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Masih kami kembangkan, kami juga menerima segala informasi dari masyarakat," pungkasnya. Usy panggilan akrabnya, berujar saat itu waktu menunjukan pukul kurang lebih 21.30 WIB. Dia dan Putri menunggu angkot 41 jurusanKampungRambutan Citereup, bersama untuk pulang ke kediamannya.
"Jadi saya pulang kerja abis dinas sore itu nungguin angkot berdua temen saya, terus ada angkot lewat tapi posisinya angkotnya lampu depannya gak kesorot gitu jadi gelap cuma lampu dalamnya saja yang nyala," ujar Usy pada wartawan, Senin (22/6/2020). Lanjut Usy, di dalamangkottersebut sudah ada dua penumpang pria yang duduk berseberangan. "Pas saya naik sudah ada penumpang dua orang, yang satu depan pintu dan satu lagi duduk di seberangnya," jelasnya.
Tak ada kecurigaan dalam dirinya, hingga akhirnya suasana berubah ketika temannya hendak turun lantaran sudah tiba di tempat tujuan. "Nah pas jalan teman saya bilang stop karena dia lebih dekat kosannya, pas bilang stop supirnya tetap jalan habis itu kita langsung didorong ke bawah sama dua penumpang disuruh tengkurap," katanya. Seluruh harta benda milik Usy dan rekannya pun habis dikuras oleh dua penumpang pria ini.
Bahkan, dirinya tak tahu dibawa kemana hingga waktu berlalu sudah sekiranya empat jam ia lewati dalam posisi tengkurap di dalamangkot. "Yang mereka ambil itu kalau sayahandphone, uang Rp 100 ribu, perhiasan gelang dan anting. Teman sayahandphone, uang Rp 500 ribu,dan diATMRp 2,8 juta," tuturnya. "Saya langsung melawan dan berteriak, ketika itu dia (pelaku) langsung nodong saya pakai gunting ke arah punggung saya," ujar Usy usai menjalani pemeriksaan di MapolsekCimanggis, Senin (22/6/2020).
Akibat ditodong menggunakan gunting, Usy berujar dirinya mengalami sedikit luka goresan pada bagian punggungnya. "Pas saya teriak langsung ditodong pakai gunting dibagian punggung jadi rada lecet," bebernya. Selama perjalanan, Usy berujar dirinya terus mendapat penyiksaan dari dua penumpang pria tersebut.
"Setiap gerak kita dipukul, kaya disikut gitu. Sama kalau kaki kita gerak langsung ditendang," bebernya. Usy berujar, selama dalam perjalanan juga, kaki kedua penumpang pria ini berada di atas badannya, alias menginjak. "Posisi kaki penumpang itu ada di atas badan kami," tuturnya.
Setelah menguras seluruh harta miliknya, Usy dan rekannya diturunkan di kawasan Mayor Oking, Kabupaten Bogor. Akibat kejadian ini, Usy pun mengakui dirinya mengalami trauma yang cukup berat. Rasa was was dan takut pun kin terus menghantui dirinya, bilama melihat seseorang yang memiliki perawakan seperti ke dua pelaku.
"Saya takut jujur kalau lihat atau ketemu orang baru," pungkasnya.